#smksmtiBNA – SMK SMTI Banda Aceh http://smksmtiaceh.sch.id Sekolah Vokasi Industri Unggul Fri, 27 Dec 2024 08:23:09 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.3 http://smksmtiaceh.sch.id/wp-content/uploads/2025/10/cropped-Desain-tanpa-judul-3-32x32.png #smksmtiBNA – SMK SMTI Banda Aceh http://smksmtiaceh.sch.id 32 32 218755169 Kaleidoskop Prestasi Siswa SMK SMTI Banda Aceh Sepanjang Tahun 2022 Bagian 2 http://smksmtiaceh.sch.id/kaleidoskop-prestasi-siswa-smk-smti-banda-aceh-sepanjang-tahun-2022-bagian-2/ http://smksmtiaceh.sch.id/kaleidoskop-prestasi-siswa-smk-smti-banda-aceh-sepanjang-tahun-2022-bagian-2/#respond Mon, 05 Dec 2022 10:00:00 +0000 https://smksmtiaceh.sch.id/?p=4850 Lomba Pidato dengan Tema “Perempuan dan Politik” Antarsiswa SMA/Sederajat 2022

Zahra Hamid  siswa kelas XII APL A, pada hari Sabtu, 17 September 2022 lalu memenangkan Lomba Pidato dengan Tema “Perempuan dan Politik” Antarsiswa SMA/sederajat dalam rangka Peringatan Hari Pendidikan Daerah Aceh 2022. Raihan prestasi Juara 1 ini merupakan prestasi keduanya pada tahun 2022 ini. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Provinsi Aceh di Aula Kesbangpol Aceh.

Kejuaraan Nasional Wadokai Karate-Do Indonesia 2022

Pada bulan September lalu, tepatnya tanggal 23 s.d. 25 September 2022, siswa SMK SMTI Banda Aceh kelas X TMI A atas nama Daffa Khairullah berhasil menyabet Juara 2 Kejuaraan Nasional Wadokai Karate-Do Indonesia Kategori Kumite Junior Putra – 55 kg mewakili Provinsi Aceh di GOR Pasar Minggu Jakarta.

Turnamen Voli Antar-SMK Se-Kota Banda Aceh

Di bidang olahraga bola voli, siswa SMK SMTI Banda berhasil meraih Juara 3 Turnamen Voli Antar-SMK Se-Kota Banda Aceh pada hari Sabtu & Senin, 15 & 17 Oktober 2022 lalu di Lapangan Voli SMK Negeri 1, 2, dan 3 Kota Banda Aceh. Turnamen Voli ini diselenggarakan oleh MGMP Pendidikan Jasmani Kota Banda Aceh yang bertujuan untuk menjalin silaturrahmi antar-SMK se-Kota Banda Aceh.

Kompetisi Electronic Camp 2022

Pada Kompetisi Electronic Camp 2022 yang diadakan oleh Jurusan Fisika (Teknik Elektronika) FMIPA Universitas Syiah Kuala, 2 (dua) tim siswa SMK SMTI Banda Aceh, Tim A dan Tim B, menyabet 2 (dua) penghargaan. Tim A yang beranggotakan Ghazy Ammar Munthasir siswa kelas XI TMI A, Sultan Syawal Al Fauzan siswa kelas XI TMI A, dan Syabil Akhtar siswa kelas XI TMI A berhasil meraih Juara Favorit Kategori Uniqeness Technology dengan project “Auto Cooler Fan” sedangkan Tim B yang beranggoatakan M. Zawil Kiram siswa kelas kelas XI TMI B, Ibrahim Yahya siswa kelas XI TMI A, dan M. Haiqal Azizi siswa kelas XI TMI B berhasi menjadi Juara Umum 2 dengan project “Auto Rubbish Bin/ Storage Box”. Kompetisi Electronic Camp 2022 ini dilaksanakan pada tanggal 28 s.d. 30 Oktober 2022. Project kedua tim ini memanfaatkan barang bekas sebagai pembuatan konsep prototype project-nya. Mereka dibimbing langsung oleh Bapak Dian Syahputra, Ibu Afryantima Siregar, dan Bapak Teuku Hakim Alfurqan, Tim Guru Tekik Mekanik Industri SMK SMTI Banda Aceh.

Lomba i-SAT Inovasi Produk Fakultas Teknik USK Tingkat SMA/ Sederajat 2022

Pada perlombaan i-SAT yang diselenggarakan Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala, siswa SMK SMTI Banda Aceh berhasil meraih Juara 2 Lomba i-SAT Inovasi Produk Tingkat SMA/sederajat Tahun 2022.

Koetaraja Scout Competition Go To Raimuna, Kwartir Cabang Kota Banda Aceh 2022

Siswa Ekstrakurikuler Bidang Pramuka SMK SMTI Banda Aceh mengikuti Koetaraja Scout Competition Go To Raimuna, Kwartir Cabang Kota Banda Aceh Tahun 2022 pada hari Jum’at s.d. Minggu, 11 s.d. 13 November 2022 di SMA Negeri 11 Banda Aceh. Pada kegiatan yang diadakan selama 3 hari tersebut, Tim Pramuka Putri berhasil meraih Juara II “Peta Topografi”.

Sederet prestasi siswa sepanjang tahun 2022 di atas menunjukkan pentingnya kegiatan ekstrakurikuler di setiap sekolah. Dengan adanya ekstrakulikuler tersebut, pihak sekolah maupun orang tua siswa berharap bahwa siswa yang mengikuti ekstrakurikuler ini mampu memberikan sumbang pengetahuan baru dan menumbuhkan karakternya yang baik sehingga pengalaman belajar siswa menjadi baik dan menunjang siswa agar berprestasi dengan baik. Kegiatan ekstrakurikuler juga diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan untuk memperoleh pengetahuan baru yang nantinya dapat diadopsi atau dikorelasikan dengan pengetahuan yang diperoleh dari proses belajar mengajar. Dapat diambil kesimpulan bahwa ekstrakurikuler erat hubungannya dengan prestasi dan pembentukan karakter siswa. Melalui kegiatan ekstrakurikuler siswa dapat bertambah wawasan mengenai mata pelajaran yang erat kaitannya dengan pelajaran di ruang kelas. Kompetensi SDM pembina dan pelatih kegiatan ekstrakurikuler yang baik dan sesuai merupakan salah satu modal utama untuk menumbuhkembangkan minat, bakat, dan karakter siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler. Tentunya, tumbuh kembang hal-hal tersebut berdampak pada prestasi belajar siswa. Siswa yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler cenderung akan terampil dalam berorganisasi juga kegiatan belajar mengajar, mengelola, memecahkan masalah sesuai karakteristik ekstrakurikuler yang digeluti atau saat pemecahan masalah dalam tugas berkelompok. Menyongsong tahun 2023 ini, harapan terbesar seluruh pihak, baik itu pihak sekolah, orang tua/ wali siswa, masyarakat, dan tentunya siswa-siswa sendiri adalah agar bisa dan mampu mengukir prestasi-prestasi terbaik sesuai minat dan bakatnya. Untuk seluruh siswa, terus tumbuhkan dan tingkatkan semangat belajarnya. SMK SMTI Banda Aceh sangat mendukung segala proses yang dibutuhkan untuk dilakukan demi memaksimalkan pencapaian terbaik siswa-siswanya.(MH)

]]>
http://smksmtiaceh.sch.id/kaleidoskop-prestasi-siswa-smk-smti-banda-aceh-sepanjang-tahun-2022-bagian-2/feed/ 0 4850
Kaleidoskop Prestasi Siswa SMK SMTI Banda Aceh Sepanjang Tahun 2022 Bagian 1 http://smksmtiaceh.sch.id/kaleidoskop-prestasi-siswa-smk-smti-banda-aceh-sepanjang-tahun-2022-bagian-1/ http://smksmtiaceh.sch.id/kaleidoskop-prestasi-siswa-smk-smti-banda-aceh-sepanjang-tahun-2022-bagian-1/#respond Mon, 05 Dec 2022 09:40:00 +0000 https://smksmtiaceh.sch.id/?p=4831 SMK SMTI Banda Aceh | BANDA ACEH – Dalam mengembangkan potensi, bakat, dan prestasi siswa, SMK SMTI Banda Aceh telah melaksanakan berbagai upaya kegiatan yang mendukung pencapaian prestasi melalui pembelajaran intrakurikuler dan ekstarkurikuler sepanjang tahun di setiap tahun berjalan. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan serangkaian program kegiatan belajar mengajar di luar jam pelajaran terprogram yang bertujuan untuk meningkatkan pola berpikir siswa, menumbuhkembangkan bakat dan minat siswa, serta semangat pengabdian terhadap masyarakat. 

Salah satu upaya untuk meraih prestasi sekolah yang maksimal melalui program ekstrakurikuler, SMK SMTI Banda Aceh telah mengidentifikasi segala sesuatunya seperti bidang-bidang ekstrakurikuler, kebutuhan sarana prasarana ekstrakurikuler,serta SDM Pembina dan pelatih masing-masing bidang ekstrakurikuler yang ada di SMK SMTI Banda Aceh. Saat ini, sebanyak 11 (sebelas) bidang kegiatan ekstrakurikuler telah disediakan di SMK SMTI Banda Aceh, yaitu: (1) Bidang Disiplin, Upacara Bendera, dan Paskibra, (2) Bidang Pramuka), (3) Bidang Karate, (4) Bidang LKS/ LKTI Kimia Industri, Analisis Pengujian Laboratorium, dan Teknik Mekanik Industri, (5) Bidang TTG Berbasis 4.0, (6) Bidang Pelajar Cinta Lingkungan dan Adiwiyata, (7) Bidang Panahan, Futsal, Sepak Bola, Bola Basket, Bulu Tangkis, Bola Voli, serta Aneka Lomba dan Olimpiade, (8) Bidang Rohis/ Diniyah/ PHBI, (9) Bidang PMR/ Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), (10) Bidang Kesenian, dan (11) Bidang Jurnalistik dan Mading. SMK SMTI Banda Aceh telah mempersiapkan pembina yang memadai, program kerja ekstrakurikuler, dan sarpras yang memadai agar semua bidang ekstrakurikuler berjalan efektif dalam mendukung pencapaian prestasi sekolah secara umum, dan tentunya prestasi siswa-siswanya sendiri.

Ekstrakurikuler bisa dikatakan merupakan penunjang proses pembelajaran yang sifatnya tidak hanya teori tetapi langsung kepada praktiknya sehingga siswa lebih mudah dalam pemahaman teori dan juga melatih konsentrasi. Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler, di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan. Banyaknya kegiatan yang bernilai edukatif dalam kegiatan ekstrakurikuler yang bisa menambah semangat siswa dalam meningkatkan prestasinya baik di bidang akademik maupun non-akademik. Selain itu, dengan ikut sertanya anak-anak ke dalam kegiatan eskul, diharapkan kepribadian anak menjadi berkembang, mereka akan lebih dewasa dalam berpikir, dan memiliki koneksi luas dalam hal pergaulan. 

Sepanjang tahun 2022, berbagai prestasi kegiatan ekstrakurikuler telah berhasil diraih oleh siswa hampir semua bidang ekstrakurikuler. Hal ini merupakan sebuah kebanggan bagi SMK SMTI Banda Aceh, terlebih bagi siswanya sendiri karena hal ini bisa menjadi sebuah pembuktian hasil usaha keras mereka dalam belajar dan berlatih selama ini.

Kejuaraan Karate Wadokai Se-Aceh 2022

Pada hari Sabtu, 26 Maret 2022, Dojo SMK SMTI Banda Aceh memborong 3 Medali Emas, 2 Medali Perak, dan 2 Medali Perunggu pada Kejuaraan Karate Wadokai Se-Provinsi Aceh 2022 pada hari Sabtu, 26 Maret 2022.

Pencak Silat Seni Tunggal IPSI Se-Kota Banda Aceh 2022

Pada hari Sabtu, 21 Mei 2022 lalu, siswa SMK SMTI Banda Aceh kelas XI APL A atas nama Zahra Hamid berhasil meraih Juara 1 Pencak Silat Seni Tunggal IPSI Se-Kota Banda Aceh dan berhak mewakili Kota Banda Aceh di Tingkat Provinsi Aceh. Di tingkat provinsi, keberuntungan belum berpihak kepadanya. Namun, usaha dan semangat berjuangnyalah yang lebih penting dan patut mendapatkan apresiasi.

AHM Best Student 2022 Regional Aceh Kategori Invensi 2022

Latifah siswa kelas XII APL A berpasangan dengan Willy nasution siswa kelas XII KI A berhasil merebut gelar Juara 1 AHM Best Student 2022 Regional Aceh Kategori Invensi pada hari Sabtu, 6 Agustus 2022 lalu. Mereka berhak maju ke tingkat Nasional Mewakili Provinsi Aceh beberapa waktu setelahnya. Di tingkat nasional, mereka harus berbesar hati belum bisa meraih predikat juara.

Paskibra Provinsi Aceh 2022

Sebanyak 4 (empat) orang siswa ekstrakurikuler Bidang Disiplin, Upacara Bendera, dan Paskibra berhasil terpilih sebagai Tim Pasukan Pengibar Bendera Provinsi Aceh di Lapangan Blang Padang Kota Banda Aceh pada Upacara Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 2022. Mereka adalah Teuku Riza Aulia siswa kelas XII TMI A, Bella Wulandari siswa kelas XII APL A, Ilham Ali siswa kelas XI – TMI C, dan Nila Sari Dewi siswa kelas XI – APL C.

Tim Marching Band Gita Handayani Dinas Pendidikan Aceh 2022 Masih seputar peringata HUT RI Ke-77, tepat tanggal 17 Agustus 2022 lalu, sebanyak 3 (tiga) orang siswa SMK SMTI Banda Aceh terpilih sebagai Anggota Tim Marching Band Gita Handayani Dinas Pendidikan Provinsi Aceh dan tampil di Istana Merdeka Jakarta. Mereka adalah Azizurrahman siswa kelas XI APL B), Habiburrahman siswa kelas X TKI C, dan Khairunnisa Rizal siswa kelas X APL B.(MH)

]]>
http://smksmtiaceh.sch.id/kaleidoskop-prestasi-siswa-smk-smti-banda-aceh-sepanjang-tahun-2022-bagian-1/feed/ 0 4831
Peran Siswa dalam Meningkatkan Kesadaran Budaya Cinta Lingkungan Bagian 4 (Studi Kasus pada PCL SMK SMTI Banda Aceh) http://smksmtiaceh.sch.id/peran-siswa-dalam-meningkatkan-kesadaran-budaya-cinta-lingkungan-bagian-4-studi-kasus-pada-pcl-smk-smti-banda-aceh/ http://smksmtiaceh.sch.id/peran-siswa-dalam-meningkatkan-kesadaran-budaya-cinta-lingkungan-bagian-4-studi-kasus-pada-pcl-smk-smti-banda-aceh/#respond Fri, 02 Dec 2022 11:00:00 +0000 https://smksmtiaceh.sch.id/?p=4604 E. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas menunjukkan proses sosialisasi budaya cinta lingkungan yang dilakukan oleh PCL diawali dengan sosialisasi sekaligus membangun komitmen bersama warga sekolah untuk penerapan budaya cinta lingkungan. Selanjutnya dibentuk tim 7 yang terdiri atas unsur pembina dari guru/tenaga kependidikan, unsur ketua, sekretaris, dan anggota dari siswa. Ke-7 ini menjalankan peran masing-masing dan saling berkolaborasi satu sama lain demi tercapainya tujuan PCL itu sendiri.

Hadirnya PCL di lingkungan SMK SMTI Banda Aceh telah terbukti memberikan dampak positif dan mampu memperbaiki kualitas kebersihan lingkungan SMK SMTI Banda Aceh, sehingga SMK SMTI Banda Aceh mampu memperoleh beberapa penghargaan di bidang lingkungan. Predikat tertinggi yang diraih adalah Adiwiyata Mandiri dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesi pada tahun 2018 lalu. Berkat dukungan dari pemerintah daerah, khususnya dinas DLHK3 Kota Banda Aceh dan LSM pemerhati lingkungan, proses sosialisasi dan internalisasi budaya cinta lingkungan ke sekolah-sekolah lain berjalan dengan cepat dan hasilnya inovasi ini telah diterapkan di 7 sekolah di Kota Banda Aceh. Dalam kurun waktu tahun 2016-2018, budaya ini telah berhasil disosialisasikan oleh PCL dan diterapkan di 10 sekolah di Kota Banda Aceh. Pada tahun 2019, budaya ini telah berhasil diterapkan di 21 sekolah di Kota Banda Aceh, yang terdiri dari 7 SD/MI, 6 SMP/MTs, 5 SMA/MA, 3 SMK. Hal ini berdampak sangat baik untuk sekolah-sekolah binaan, dibuktikan dengan perolehan predikat sekolah adiwiyata (sekolah berwawasan lingkungan) tingkat Kota Banda Aceh, tingkat Provinsi Aceh, dan tingkat Nasional.

Yang terakhir, peran PCL sangat besar dalam meningkatkan budaya cinta lingkungan terhadap warga sekolah SD/ sederajat, SMP/ sederajat, dan SMA/ sederajat, bahkan terhadap masyarakat umum dan lingkup pemerintahan, baik tingkat kota, provinsi, maupun nasional. Hal ini dikarenakan keberadaan PCLmemberikan pelajaran kepada semua pihak bahwa tanggung jawab terhadap kebersihan, perlindungan, dan pelestarian lingkungan hidup bukan hanya tanggung jawab tenaga kebersihan, pemerhati lingkungan, dan pemerintah, tetapi juga merupakan tanggung jawab kita semua.

Penerapan budaya cinta lingkungan yang disosialisasikan oleh PCLdi sekolah diharapkan mampu memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi pelajar sebagai generasi bangsa agar memiliki tanggungjawab besar terhadap perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup. Implementasi budaya ini juga akan memberikan dampak signifikan terhadap perbaikan lingkungan sekolah sehingga mampu meningkatnya rasa nyaman bagi warga sekolah. Kegiatan sosialisasi budaya cinta lingkungan oleh PCLke berbagai sekolah secara luas perlu didukung oleh semua pihak sehingga ke depan akan semakin banyak sekolah yang menerapkan budaya cinta lingkungan ini. Selain itu, organisasi siswa PCL tidak hanya membentuk karakter siswa yang peduli lingkungan, tetapi juga mampu memotivasi anggotanya untuk berprestasi di segala bidang termasuk bidang akademik.(SYR)

Daftar Pustaka

Arifningtias, N. E. 2022. Implementasi Pembelajaran PAI dalam Kegiatan Adiwiyata Sebagai Pengoptimalan Cinta Lingkungan pada Siswa MTsN 6 Ponorogo (Doctoral dissertation, IAIN Ponorogo).

Dwiyanto, B. M. 2011. Model Peningkatan Partisipasi Masyarakat dan Penguatan Sinergi dalam Pengelolaan Sampah Perkotaan. Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 12 No. 2.

Fadhilah, N., & Mukhlis, A. M. A. 2021. Hubungan Lingkungan Keluarga, Interaksi Teman Sebaya dan Kecerdasan Emosional dengan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan, Vol. 22 No. 1.

Febriyani, R., Darsono, D., & Sudarmanto, R. G. 2014. Model Interaksi Sosial Peran Teman Sebaya dalam Pembentukan Nilai Kepribadian Siswa. Jurnal Studi Sosial/Journal of Social Studies, Vol. 2 No. 2.

Hartono, T. 2013. Budaya Kerja Berwawasan Cinta Lingkungan pada Pengikut Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah Kepulauan Meranti. An-Nida’, Vol. 38 No. 1.

Hendra, Y. 2016. Perbandingan Sistem Pengelolaan Sampah di Indonesia dan Korea Selatan: Kajian 5 Aspek Pengelolaan Sampah. Aspirasi: Jurnal Masalah-masalah Sosial, Vol. 7 No. 1.

Lusty, C., & Maisayaroh, K. 2012. Peran Warga Sekolah Dalam Penerapan Pendidikan Lingkungan Hidup. Jurnal Menajemen Pendidikan, Vol. 25 No. 5.

Maulana, R. M., & Hidayah, K. 2020. Program Adiwiyata Membentuk Perilaku Cinta Lingkungan Warga SMPN 2 Colomadu. Buletin Literasi Budaya Sekolah, Vol. 2 No. 1.

Maulidin, I., Komala, W., Ikhsan, M., Qadafi, A. M., & Juarsa, R. P. 2017. Eco Smart: Kumpulan Pengetahuan Cinta Lingkungan Coboy. PT Penerbit IPB Press.

Purwanto, N. 2018. Perilaku Sadar Lingkungan Pemukim Bantaran Sungai Jelai, Kabupaten Sukamara. Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota, Vol. 14 No. 1.

Suci, Y. T. 2018. Menelaah Teori Vygotsky dan Interdepedensi Sosial Sebagai Landasan Teori dalam Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif di Sekolah Dasar. NATURALISTIC: Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran, Vol. 3 No. 1.

Suharwati, S. I., & Rahman, A. M. 2018. Menumbuhkan Karakter Cinta Lingkungan dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar Melalui Outdoor Study.

Suwanto, I., Mayasari, D., & Dhari, N. W. 2021. Analisis Peran Teman Sebaya dalam Pengambilan Keputusan Karier. Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling, Vol. 11 No. 2.

Tamara, R. M. 2016. Peranan Lingkungan Sosial terhadap Pembentukan Sikap Peduli Lingkungan Peserta Didik di SMA Negeri Kabupaten Cianjur. Jurnal Geografi Gea, Vol. 16 No. 1.

Yohanes, R. S. 2010. Teori Vygotsky dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Matematika. Widya Warta: Majalah Ilmiah Universitas Katolik Widya Mandala Madiun, Vol. 34 No. 02.

Yusuf, M. H. D. 2013. Pesan Budaya Cinta Lingkungan dalam Film The Mirror Never Lies (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau).

]]>
http://smksmtiaceh.sch.id/peran-siswa-dalam-meningkatkan-kesadaran-budaya-cinta-lingkungan-bagian-4-studi-kasus-pada-pcl-smk-smti-banda-aceh/feed/ 0 4604
Peran Siswa dalam Meningkatkan Kesadaran Budaya Cinta Lingkungan Bagian 3 (Studi Kasus pada PCL SMK SMTI Banda Aceh) http://smksmtiaceh.sch.id/peran-siswa-dalam-meningkatkan-kesadaran-budaya-cinta-lingkungan-bagian-3-studi-kasus-pada-pcl-smk-smti-banda-aceh/ http://smksmtiaceh.sch.id/peran-siswa-dalam-meningkatkan-kesadaran-budaya-cinta-lingkungan-bagian-3-studi-kasus-pada-pcl-smk-smti-banda-aceh/#respond Fri, 02 Dec 2022 10:40:00 +0000 https://smksmtiaceh.sch.id/?p=4585 Dampak Internalisasi Budaya Cinta Lingkungan yang Dilakukan oleh PCL

Dalam kurun waktu 1 tahun penerapannya, pada tahun 2015, PCL telah terbukti mampu memperbaiki kualitas kebersihan lingkungan SMK SMTI Banda Aceh, sehingga SMK SMTI Banda Aceh mampu memperoleh beberapa penghargaan di bidang lingkungan.

Pada tahun 2015, sosialisasi budaya cinta lingkungan mulai disosialisasikan oleh PCL kepada pihak luar SMK SMTI Banda Aceh. Berkat dukungan dari pemerintah daerah, khususnya dinas DLHK3 Kota Banda Aceh dan LSM pemerhati lingkungan, proses sosialisasi dan internalisasi budaya cinta lingkungan ke sekolah-sekolah lain berjalan dengan cepat dan hasilnya inovasi ini telah diterapkan di 7 sekolah di Kota Banda Aceh.

Dalam kurun waktu tahun 2016-2018, budaya ini telah berhasil disosialisasikan oleh PCL dan diterapkan di 10 sekolah di Kota Banda Aceh. Pada tahun 2019, budaya ini telah berhasil diterapkan di 21 sekolah di Kota Banda Aceh, yang terdiri dari 7 SD/MI, 6 SMP/MTs, 5 SMA/MA, 3 SMK. Hal ini berdampak sangat baik untuk sekolah-sekolah binaan, dibuktikan dengan perolehan predikat sekolah adiwiyata (sekolah berwawasan lingkungan) tingkat Kota Banda Aceh (K), tingkat Provinsi Aceh (P), dan tingkat Nasional (N).

Siswa  PCLSMK SMTI Banda Aceh dan siswa ke-21 sekolah binaan menerapkan budaya cinta lingkungan ini ke rumah masing-masing. Pihak sekolah memantau dengan melalui kegiatan ekstrakurikuler. Setelah menjadi alumni, siswa PCL aktif di organisasi peduli lingkungan di kampus dan masyarakat. Sebagai contoh, sosialisasi budaya cinta lingkungan telah berhasil dilakukan oleh alumni PCL di beberapa sekolah di luar kota Banda Aceh yaitu sekolah di Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Aceh Tengah, dan Kota Lhokseumawe.

Strategi Berkelanjutan PCL

Untuk menjaga keberlangsungan organisasi PCL di SMK SMTI Banda Aceh maka dikeluarkan surat keputusan kepala sekolah tentang penerapan dan pelaksanaan organisasi siswa ini di lingkungan SMK SMTI Banda Aceh. Sedangkan upaya untuk membudayakan dan menjaga keberlangsungan budaya cinta lingkungan, PCL dijadikan salah satu cabang pembinaan ekstrakurikluer bagi siswa yang dikukuhkan dengan surat keputusan kepala sekolah. Selain itu juga disusun beberapa peraturan dan standar operasional prosedur (SOP) di SMK-SMTI Banda Aceh diantaranya peraturan dan tata tertib yang memuat pengurangan dan larangan penggunaan botol dan kemasan plastik, SOP penanganan sampah dan limbah sekolah dan berbagai himbauan yang diumumkan secara langsung dan yang ditempelkan pada papan pengumuman sekolah. Seluruh strategi ini juga disosialisasikan dan diterapkan di 21 sekolah yang telah mengimplemantasikanbudaya cinta lingkungan binaan dari PCL SMK SMTI Banda Aceh.

Dari segi strategi sosial, dilakukan upaya untuk mempengaruhi pihak pemerintah daerah untuk mengeluarkan regulasi terkait keberadaan PCL, sehingga dikeluarkanlah Surat Keputusan Walikota Banda Aceh tentang sekolah binaan adiwiyata dengan menerapkan budaya cinta lingkungan. Selain itu, partisipasi orang tua siswa di rumah juga mendukung keberlanjutan internalisasi dan implementasi ini.

Dari segi manajerial, terus dilakukan pembinaan sumber daya manusia dari kalangan siswa, guru/tenaga pendidik dan tenaga kebersihan untuk memahami konsep dan implementasi budaya cinta lingkungan dan mampu mematuhi segala peraturan dan SOP terkait upaya pemeliharaan lingkungan sekolah dan lingkungan bermasyarakat.

Bidang Akademik Siswa PCL

Keaktifan siswa PCL dalam melaksanakan internalisasi budaya cinta lingkungan selaras dengan keaktifan mereka dalam menjalani proses belajar mengajar di kelas. Sebagian besar siswa PCL masuk ke dalam peringkat 10 besar di setiap kelas masing-masing setiap semester. Bahkan, beberapa dari siswa PCL mampu meraih predikat siswa teladan dan siswa terbaik di setiap wisuda kelulusan mereka setelah menempuh pendidikan selama 3 tahun di SMK SMTI Banda Aceh. Sebagai contoh, Farras Rolanda Nasri, siswa PCL periode 2018-2020 yang juga menjabat sebagai Ketua OSIS SMK SMTI Banda Aceh periode 2018-2019 sekaligus Juara 2 Duta Lingkungan Kota Banda Aceh Tahun 2018, berhasil meraih predikat Siswa Teladan pada proses wisuda lulusan tahun 2020 lalu.[26]

Pada proses wisuda lulusan tahun 2021, 3 siswa PCL berhasil masuk ke jajaran 3 siswa terbaik Jurusan Kimia Industri (KI) dan Jurusan Analisis Pengujian Laboratorium (APL). Pertama, Fachrul Fedura, siswa PCL periode 2019-2020 yang juga menjabat sebagai Ketua PCL periode 2019-2020, berhasil meraih predikat Siswa Terbaik I Jurusan APL. Kedua, Dara Tursina, siswa PCL periode 2019-2020 yang juga menjabat sebagai Pendamping 2 Ketua PCL periode 2019-2020, berhasil meraih predikat Siswa Terbaik III Jurusan APL. Ketiga, Indah Ramahdina Ginting, siswa PCL periode 2019-2020 yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang 3R (reuse, reduce, recycle), berhasil meraih predikat Siswa Terbaik III Jurusan KI.[27]

Hal tersebut membuktikan, organisasi siswa PCL tidak hanya membentuk karakter siswa yang peduli lingkungan, tetapi juga mampu memotivasi anggotanya untuk berprestasi di segala bidang termasuk bidang akademik.(SYR)


[26] Hasil Wawancara dengan Pelatih Ekstrakurikuler SMK SMTI Banda Aceh Bidang PCL dan Adiwiyata, Zulkifli, S.Pd.I. pada tanggal 11 Juli 2022.

[27] Hasil Wawancara dengan Pelatih Ekstrakurikuler SMK SMTI Banda Aceh Bidang PCL dan Adiwiyata, Zulkifli, S.Pd.I. pada tanggal 11 Juli 2022.

]]>
http://smksmtiaceh.sch.id/peran-siswa-dalam-meningkatkan-kesadaran-budaya-cinta-lingkungan-bagian-3-studi-kasus-pada-pcl-smk-smti-banda-aceh/feed/ 0 4585
Peran Siswa dalam Meningkatkan Kesadaran Budaya Cinta Lingkungan Bagian 2 (Studi Kasus pada PCL SMK SMTI Banda Aceh) http://smksmtiaceh.sch.id/peran-siswa-dalam-meningkatkan-kesadaran-budaya-cinta-lingkungan-bagian-2-studi-kasus-pada-pcl-smk-smti-banda-aceh/ http://smksmtiaceh.sch.id/peran-siswa-dalam-meningkatkan-kesadaran-budaya-cinta-lingkungan-bagian-2-studi-kasus-pada-pcl-smk-smti-banda-aceh/#respond Fri, 02 Dec 2022 10:20:00 +0000 https://smksmtiaceh.sch.id/?p=4571 C. Metode Penelitian

Penelitian dilakukan secara kualitatif. Pengumpulan data primer dan sekunder dilakukan dengan observasi langsung ke lokasi penelitian dan wawancara terbuka terhadap pembina, pelatih, dan siswa anggota organisasi PCL yang juga aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler di lingkungan SMK SMTI Banda Aceh, yaitu Bidang PCL dan Adiwiyata.(MH)

D. Hasil dan Pembahasan

PCL adalah organisasi Pelajar Cinta Lingkungan yang bergerak di bidang perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup yang berdiri sejak tahun 2014 hingga saat ini. Organisasi pelajar ini dibentuk oleh SMK SMTI Banda Aceh yang berkerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan, dan Keindahan Kota (DLHK3) Banda Aceh. Secara khusus PCL bertujuan untuk menggugah kesadaran dan mengajak siswa untuk praktik secara langsung dalam mengurangi, memilah, dan mengolah sampah. Penerapan PCL melibatkan seluruh warga sekolah, pemerintah, dan masyarakat yang hasilnya memberikan manfaat bagi lingkungan sekolah, rumah warga sekolah, dan area publik dari segi sosial, budaya, dan ekonomi.[15]

PCL bisa dikatakan sebuah inovasi sederhana, murah, dan mudah diaplikasi pada semua sekolah. PCLmemiliki keunggulan dari aspek sosial, budaya dan ekonomi. Dari aspek sosial, PCL mampu mengajak siswa, guru dan tenaga kebersihan untuk membentuk tim kerja bersama dalam usaha memperbaiki kualitas lingkungan sekolah. Dari aspek budaya, PCL mampu membentuk karakter dan budaya siswa yang cinta kebersihan dan cinta lingkungan. Dari aspek ekonomi, organisasi ini mampu memberikan tambahan finansial siswa, tenaga kebersihan, dan sekolah serta masyarakat yang terlibat dari segi penjualan bibit tanaman, sampah olahan, dan  kompos, serta dengan adanya penghematan anggaran pengelolan kebersihan sekolah.[16]

Tujuan PCL

Penerapan PCL dilakukan di lingkungan internal sekolah dan eksternal sekolah. Penerapan di internal sekolah berupa kegiatan sosialisasi lingkungan, pembuatan komitmen bersama untuk menjaga kebersihan dan pengurangan sampah plastik, kegiatan pengurangan, pemilahan dan pengolah sampah, pembersihan area sekolah, pembuatan kompos, dan pemeliharaan tanaman. Di luar lingkungan sekolah, kegiatan PCL berupa kegiatan kampanye pengurangan sampah dan pelestarian lingkungan hidup, kegiatan gotong royong pembersihan area publik, kegiatan penanaman hutan bakau dan tanaman lainnya, ikut serta dalam peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) dan peringatan Hari Lingkungan Hidup.[17]

Secara umum, PCL bertujuan untuk menggugah, mengajak, melibatkan siswa bersama-sama masyarakat dan pemerintah dalam usaha perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup. Secara khusus, PCL bertujuan untuk menumbuhkembangkan budaya cinta lingkungan terhadap warga SMK SMTI Banda Aceh, terutam siswa, yang merupakan generasi yang bertanggung jawab untuk melestarikan lingkungan saat ini dan di masa yang akan datang.[18]

Kontribusi PCL

Implementasi PCL di sekolah secara luas akan memberikan kontribusi untuk mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/ Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia khususnya pada pilar Pembangunan Lingkungan. Sesuai dengan Perpres nomor 59 tahun 2017 tentang pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, Pasal 2 ayat (2) TPB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, menjaga kualitas lingkungan hidup serta pembangunan yang inklusif dan terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas kehidupan dari satu generasi ke generasi berikutnya.[19]

Penerapan PCL di sekolah secara luas juga akan mendukung implementasi kebijakan RPJM 2020-2024 yang selaras dengan TPB/SDGs Indonesia khususnya pada pilar Pembangunan Lingkungan, sesuai dengan tujuan 11 menjadikan kota dan pemukiman inklusif, aman, tangguh dan berkelanjuta serta sesuai target 11.6 mengurangi dampak lingkungan perkotaan per kapita yang merugikan, termasuk dengan memberi perhatian khusus pada kualitas udara, termasuk penanganan sampah kota. Pada indikator 11.6.1 proporsi limbah padat perkotaan yang dikumpulkan secara teratur dengan pemprosesan akhir yang baik terhadap total limbah padat perkotaan yang dihasilkan oleh suatu kota.[20]

Langkah-langkah PCL

Dimulai dengan sosialisasi sekaligus membangun komitmen bersama warga sekolah untuk penerapan budaya cinta lingkungan. Selanjutnya dibentuk tim 7 yaitu, (1) Tim Kebersihan, (2) Tim Bank Sampah, (3) Tim Kompos, (4) Tim Penghijauan, (5) Tim 3R (reuse, reduce, recycle), (7) Tim Sosialisasi, dan (7) Tim Media. Ke-7 tim ini terdiri atas unsur pembina dari guru/tenaga kependidikan, unsur ketua, sekretaris, dan anggota dari siswa.[21]

Tim kebersihan melaksanakan pembersihan lingkungan sekolah dan di sekitar sekolah. Tim kebersihan juga menjadi motor penggerak untuk kegiatan aksi lingkungan di area publik. Tim bank sampah membuat tong sampah dan bank sampah, melakukan pemilahan 5 jenis sampah yaitu, (1) sampah organik, (2) sampah kertas, (3) sampah plastic, (4) limbah B3 (bahan beracun dan berbahaya), dan (5) sampah residu. Tim bank sampah juga menimbang dan mencatat volume sampah sekolah.[22]

Tim kompos membuat kompos dari bahan organik, hasil kompos diserahkan kepada tim penghijauan untuk pupuk bagi tanaman sekolah. Tim penghijauan mendata jumlah, jenis dan memberi label tanaman, merawat tanaman, menambah jumlah tanaman melalui pembibitan tanaman. Tim 3R melaksanakan kampanye pembatasan penggunaan botol dan kemasan plastik dengan alternatif penggunaan tumbler dan kemasan daun, melakukan daur ulang sampah serta membuat produk prakarya dari sampah. Tim sosialisasi menjalin kerjasama dengan sekolah lain, pemerintah, karang taruna, dan LSM pemerhati lingkungan dalam mensukseskan internalisasi budaya cinta lingkungan. Sementara tim media bertugas mendokumentasikan segala kegiatan PCL dan mempublish di media sosial PCL sebagai aksi kampanye publik di dunia maya.[23]

Kunci Keberhasilan Internalisasi Budaya Cinta Lingkungan oleh PCL

Kunci keberhasilan inovasi PCL adalah komitmen dan kerjasama seluruh warga sekolah, pemerintah dan masyarakat. Adapun yang menjadi faktor penentu utama untuk keberhasilan internalisasi budaya cinta lingkunga oleh PCL adalah peran maksimal dari pimpinan manajemen sekolah, guru, tenaga kependidikan, siswa dan tenaga kebersihan sekolah yang terdiri atas tiga level, yaitu manajerial, institusional, dan sosial. Pada level manajerial, keberhasilan PCL didukung oleh dukungan kerja sama dari top manajemen SMK SMTI Banda Aceh, tenaga pendidik dan kependidikan, serta siswa anggota organisasi PCL itu sendiri. Bagian-bagian ini memfasilitasi dan memantau implementasi dan internalisasi budaya cinta lingkungan di lingkungan SMK SMTI Banda Aceh dan di lingkungan 21 SD/ sederajat, SMP/ sederajat, dan SMA/ sederajakt se-Kota Banda Aceh yang merupakan sekolah binaan PCL.[24]

Pada level institusional, PCL berkerja sama dengan Pemerintah Kota Banda Aceh dan Dinas terkait, LSM Lingkungan, dan sekolah binaan dalam internalisasi dan implementasi budaya cinta lingkungan. Selanjutnya, pada level sosial, PCL berkerja sama dengan masyarakat, pemerhati lingkungan, orang tua/ wali siswa, dan kelompok peduli lingkungan lainnya dalam bentuk dukungan terhadap PCL dalam internalisasi dan implementasi budaya cinta lingkungan seperti melakukan aksi lingkungan pembersihan area publik, penanaman pohon di area public, pelestarian hutan mangrove, dan menampung sampah pilahan, prakarya dari limbah, dan kompos.[25](SYR)


[15] Hasil Wawancara dengan Kepala Sub Bagian Tata Usaha SMK SMTI Banda Aceh, Chairil Almy, S.T., M.Si., Ph.D. pada tanggal 11 Juli 2022.

[16] Hasil Wawancara dengan Kepala Sub Bagian Tata Usaha SMK SMTI Banda Aceh, Chairil Almy, S.T., M.Si., Ph.D. pada tanggal 11 Juli 2022.

[17] Hasil Wawancara dengan Kepala Sub Bagian Tata Usaha SMK SMTI Banda Aceh, Chairil Almy, S.T., M.Si., Ph.D. pada tanggal 11 Juli 2022.

[18] Hasil Wawancara dengan Kepala Sub Bagian Tata Usaha SMK SMTI Banda Aceh, Chairil Almy, S.T., M.Si., Ph.D. pada tanggal 11 Juli 2022.

[19] Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

[20] Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024

[21] Hasil Wawancara dengan Pelatih Ekstrakurikuler SMK SMTI Banda Aceh Bidang PCL dan Adiwiyata, Zulkifli, S.Pd.I. pada tanggal 11 Juli 2022.

[22] Hasil Wawancara dengan Pelatih Ekstrakurikuler SMK SMTI Banda Aceh Bidang PCL dan Adiwiyata, Zulkifli, S.Pd.I. pada tanggal 11 Juli 2022.

[23] Hasil Wawancara dengan Pelatih Ekstrakurikuler SMK SMTI Banda Aceh Bidang PCL dan Adiwiyata, Zulkifli, S.Pd.I. pada tanggal 11 Juli 2022.

[24] Hasil Wawancara dengan Kepala Sub Bagian Tata Usaha SMK SMTI Banda Aceh, Chairil Almy, S.T., M.Si., Ph.D. pada tanggal 11 Juli 2022.

[25] Hasil Wawancara dengan Kepala Sub Bagian Tata Usaha SMK SMTI Banda Aceh, Chairil Almy, S.T., M.Si., Ph.D. pada tanggal 11 Juli 2022.

]]>
http://smksmtiaceh.sch.id/peran-siswa-dalam-meningkatkan-kesadaran-budaya-cinta-lingkungan-bagian-2-studi-kasus-pada-pcl-smk-smti-banda-aceh/feed/ 0 4571
Peran Siswa dalam Meningkatkan Kesadaran Budaya Cinta Lingkungan Bagian 1 (Studi Kasus pada PCL SMK SMTI Banda Aceh) http://smksmtiaceh.sch.id/peran-siswa-dalam-meningkatkan-kesadaran-budaya-cinta-lingkungan-bagian-1-studi-kasus-pada-pcl-smk-smti-banda-aceh/ http://smksmtiaceh.sch.id/peran-siswa-dalam-meningkatkan-kesadaran-budaya-cinta-lingkungan-bagian-1-studi-kasus-pada-pcl-smk-smti-banda-aceh/#respond Fri, 02 Dec 2022 10:00:00 +0000 https://smksmtiaceh.sch.id/?p=4499

Abstrak: Budaya cinta lingkungan merupakan budaya yang sangat penting digalakkan di era globalisasi ini khususnya bagi kalangan pelajar untuk menumbuhkan rasa kecintaan terhadap lingkungan sehingga kelak akan senantiasa menjaga kelestarian lingkungan. Penelitian ini bertujuan melihat lebih jauh proses sosialisasi yang dilakukan PCL dalam membangun kesadaran budaya cinta lingkungan, dampak kehadiran PCL, dan peran PCL. Penelitian dilakukan secara kualitatif yang pengumpulan datanya dilakukan dengan observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan proses sosialisasi budaya cinta lingkungan diawali membangun komitmen bersama warga sekolah untuk penerapan budaya cinta lingkungan. Selanjutnya dibentuk tim 7 dengan peran masing-masing dan saling berkolaborasi. Hadirnya PCL terbukti memberi dampak positif dan mampu memperbaiki kualitas kebersihan lingkungan SMK SMTI Banda Aceh dan lingkungan 21 sekolah binaan PCL se-Kota Banda Aceh, bahkan area publik. Hal ini terbukti dengan penghargaan-pernghargaan berwawasan lingkungan yang diraih di tingkat Kota Banda Aceh, tingkat Provinsi Aceh, dan tingkat Nasional. Selanjutnya, peran PCL sangat besar dalam meningkatkan budaya cinta lingkungan. Hal ini dikarenakan keberadaan PCLmemberikan pelajaran kepada semua pihak bahwa tanggung jawab terhadap kebersihan, perlindungan, dan pelestarian lingkungan hidup bukan hanya tanggung jawab tenaga kebersihan, pemerhati lingkungan, dan pemerintah, tetapi juga merupakan tanggung jawab kita semua. Selain itu, organisasi siswa PCL tidak hanya membentuk karakter siswa yang peduli lingkungan, tetapi juga mampu memotivasi anggotanya untuk berprestasi di segala bidang termasuk bidang akademik.

Kata kunci: Peran Siswa, Kesadaran Budaya Cinta Lingkungan, Pelajar Cinta Lingkungan

A. Pendahuluan

Budaya cinta lingkungan merupakan budaya yang sangat penting digalakkan di era globalisasi ini. Budaya cinta lingkungan dalam kehidupan sehari-hari bermasyarakat diartikan sebagai reaksi seseorang terhadap lingkungannya dengan tidak merusak lingkungan alam. Bila sikap peduli lingkungan dapat dinyatakan dengan aksi-aksi, maka peserta didik yang peduli akan lingkungannya akan senantiasa menjaga kelestarian lingkungan.[1] Hal ini tentunya relevan dengan program pembangunan berkelanjutan sebagai upaya manusia untuk memperbaiki mutu kehidupan dengan tetap berusaha tidak melampaui ekosistem yang mendukung kehidupannya. Dewasa ini masalah pembangunan berkelanjutan telah dijadikan sebagai isu penting yang perlu terus disosialisasikan di tengah masyarakat. Emil Salim mengatakan bahwa pembangunan berkelanjutan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, untuk memenuhi kebutuhan, dan aspirasi manusia. Pembangunan yang berkelanjutan pada hakekatnya ditujukan untuk mencari pemerataan pembangunan antargenerasi pada masa kini maupun masa mendatang. Menurut KLH, pembangunan yang pada dasarnya lebih berorientasi ekonomi, dapat diukur keberlanjutannya berdasarkan tiga kriteria yaitu: (1) tidak ada pemborosan penggunaan sumber daya alam atau depletion of natural resources; (2) tidak ada polusi dan dampak lingkungan lainnya; dan (3) kegiatannya harus dapat meningkatkan useable resources ataupun replaceable resource.[2]

Dengan sikap peduli lingkungan maka akan tercipta lingkungan yang bersih dan asri. Menurut Sue, cinta lingkungan menyatakan sikap-sikap umum terhadap kualitas lingkungan yang diwujudkan dalam kesediaan diri untuk menyatakan aksi-aksi yang dapat meningkatkan dan memelihara kualitas lingkungan dalam setiap perilaku yang berhubungan dengan lingkungan. Salah satunya dengan melakukan pengelolaan terhadap sampah yang dihasilkan dalam aktivitas sehari-hari.[3] Dewasa ini masalah sampah merupakan salah satu masalah serius dalam lingkungan hidup di seluruh dunia dan kaitannya sangat erat dengan kehidupan manusia sehari-hari. Bisa dikatakan bahwa masalah sampah adalah masalah persepsi masyarakat mengenai sampah.[4]

Rasa kecintaan kepada lingkungan harus disosialisasikan kepada masyarakat era globalisasi ini karena sampah, khususnya sampah plastic, merupakan salah satu isu global yang harus dituntaskan sesegera mungkin. Pengelolaan sampah yang merupakan bagian dari aksi cinta lingkungan merupakan hal yang sangat penting untuk diinternalisasi kepada masyarakat, khususnya pelajar karena manusia tidak dapat dipisahkan dengan masalah sampah, sebagai pihak penghasil sampah. Sampah menjadi masalah berikutnya dimana Indonesia sudah masuk kategori darurat sampah. Lebreton mengatakan bahwa plastik merupakan kontributor sampah terbesar selain makanan dan Indonesia menyumbang 200.000ton plastik di laut (14,2 persen total sampah plastik dunia) dari empat sungai besar di Jawa dan Sumatera.[5]

Sampah dan kerusakan lingkungan hidup adalah isu penting dan merupakan salah satu hambatan di dalam pembangunan berkelanjutan. Kerusakan lingkungan hidup dan volume sampah akan terus bertambah seiring pertambahan jumlah penduduk, peningkatan taraf ekonomi, perubahan gaya hidup, serta pola konsumsi masyarakat. Pengendalian sampah dan pengurangan dampak kerusakan lingkungan menuntut peran aktif pemerintah dan masyarakat.[6] Lingkungan yang bersih termasuk lingkungan sekolah yang bersih, sejuk dan tertata rapi adalah dambaan semua pihak.[7] Namun kenyataannya, sampai saat ini masih banyak dijumpai lingkungan sekolah yang kotor dengan sampah yang berserakan. Kebanyakan sekolah masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan ini karena terbatasnya anggaran, jumlah tenaga kebersihan tidak sebanding dengan luas area sekolah, serta rendahnya kesadaran dan kepedulian warga sekolah.

Pelajar yang cinta akan lingkungan bisa menjadi salah satu upaya untuk mewujudkan lingkungan yang bersih. Tidak hanya lingkungan sekolah, tetapi juga lingkungan sekitarnya bahkan lingkungan perkotaan. Maka dari itu, pada tahun 2014, Sekolah Menengah Kejuruan Sekolah Menengah Teknologi Industri (SMK SMTI) Banda Aceh, menggagas pembentukan sebuah organisasi pelajar yang diberi nama Pelajar Cinta Lingkungan (selanjutnya akan disingkat dengan PCL). Secara umum, tujuan PCL ini adalah untuk menggugah, mengajak, melibatkan siswa bersama-sama masyarakat dan pemerintah dalam usaha perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup. PCL memiliki peran dan tanggung jawab untuk mensosialisasikan budaya cinta lingkungan kepada rekan sesama pelajar, baik itu internal SMK SMTI Banda Aceh maupun pelajar SD/ sederajat, SMP/ sederajat, dan SMA/ sederajat se-Kota Banda Aceh bahkan se-Provinsi Aceh. Sejak 2014 lalu hingga saat ini, PCL sudah cukup eksis di kalangan pelajar se-Kota Banda Aceh, di Pemerintahan Kota Banda Aceh dan Pemerintahan Provinsi Aceh, DPRK Banda Aceh, serta di Lembaga Swadaya Masyarakat yang berbasis lingkungan seperti Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Aceh dan Earth Hour Aceh. Dari segi akademik pun, siswa-siswa yang bergabung PCL sebagian besarnya masuk ke dalam peringkat 10 besar di setiap kelas masing-masing bahkan ada yang meraih predikat siswa teladan dan siswa terbaik di setiap wisuda kelulusan mereka setelah menempuh pendidikan selama 3 tahun di SMK SMTI Banda Aceh.

Berdasarkan hal tersebut, dalam tulisan tentang peran siswa dalam meningkatkan kesadaran budaya cinta lingkungan yang merupakan studi kasus pada Pelajar Cinta Lingkungan di SMK SMTI Banda Aceh ini, penulis akan menggambarkan tiga persoalan penting yaitu, bagaimana proses sosialisasi yang dilakukan PCL dalam membangun kesadaran budaya cinta lingkungan bagi rekan sesama pelajar, warga sekolah SD/ sederajat, SMP/ sederajat, dan SMA/ sederajat, bahkan terhadap masyarakat umum dan lingkup pemerintahan, baik tingkat kota, provinsi, maupun nasional; apa dampak kehadiran PCL; dan seberapa penting peran PCL dalam membangun kesadaran budaya cinta lingkungan. Penggambaran hal-hal tersebut, harapannya bisa menjadi masukan bagi semua pihak dalam kehidupan bermasyarakat, khususnya pelajar yang kelak menjadi agent of change, yang akan menjaga kelestarian lingkungan hidup kita.

B. Landasan Konseptual

Budaya Cinta Lingkungan

Hubungan interdependen manusia dengan lingkungan sangat rumit dan banyak variabel yang berperan ketika terjadi masalah lingkungan. Kerusakan lingkungan, menurut J. Baros dan J. M. Johnson, erat kaitannya dengan aktivitas manusia, antara lain kegiatan industri, pembangunan, transportasi, dan pertanian.  Konsep yang sama dikemukakan oleh Munasinghe, bahwa interaksi manusia dan lingkungan tidak dapat dipisahkan dalam menciptakan pembangunan berkelanjutan, dimana interaksi tiga elemen utama yaitu lingkungan, ekonomi, dan sosial harus seimbang, tidak boleh satu melebihi  yang lain.[8]

Paul Taylor menyatakan bahwa bukan hanya manusia yang mempunyai nilai, tetapi alam juga mempunyai nilai pada dirinya sendiri lepas dari kepentingan manusia. Paul Taylor mengatakan bahwa secara moral manusia memilki kewajiban untuk menjaga dan mengelola lingkungan alam dengan bijak, karena lingkungan alam juga ciptaan Tuhan, sama dengan manusia. Oleh karena itu ia memandang fungsi kewajiban manusia terhadap lingkungan dengan memberikan argumentasi pada 4 poin:

  1. Kewajiban untuk tidak melakukan sesuatu yang merugikan alam dan segala isinya;
  2. Kewajiban untuk tidak mencampuri;
  3. Kesetiaan, maksudnya setia kepada semacam janji terhadap binatang liar untuk tidak diperdaya, dijebak, dan dijerat. Jadi kewajiban ini lebih berlaku dalam reaksi antar individu tertentu dengan binatang tertentu untuk dijaga dan dibiarkan hidup di alam bebas; dan
  4. Kewajiban restitutif atau keadilan retribuif. Kewajiban ini menuntut agar manusia memulihkan kembali kesalahan yang pernah dibuatnya yang menimbulkan kerugian terhadap alam dalam bentuk kerusakan atau pencemaran lingkungan. Manusia diwajibkan untuk mengembalikan alam yang telah dirusaknya ke kondisi semula.[9]

Melihat pandangan dari Paul Taylor bahwa kita dan lingkungan hidup berdampingan. Dalam upaya menjaga keselarasan tersebut, keberadaan budaya cinta lingkungan sangat dibutuhkan. Budaya ini sangat membantu dalam membuat lingkungan tetap dijaga oleh masyarakat dan bisa berdampingan layaknya manusia dengan manusia. Kebiasaan-kebiasaan tersebut bisa berdampak baik pada lingkungan. Dalam ilmu ekologi, manusia adalah satu kesatuan yang terpadu dengan lingkungannya.[10]

Peran Teman Sebaya

Kepribadian seseorang diperoleh karena adanya proses interaksi sosial ketika individu belajar dari lingkungan sosial sedikit demi sedikit. Setiap individu dalam masyarakat adalah pribadi yang unik, tetapi karena mereka memperoleh tipe-tipe sosialisasi yang sangat mirip, baik yang berasal dari rumah maupun sekolah, akan banyak ciri kepribadian yang hampir serupa. Kepribadian merupakan gabungan utuh dari sikap, sifat, emosi, dan nilai yang mempengaruhi seseorang agar berbuat sesuai dengan tata cara yang diharapkan.[11]

Salah satu faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar siswa, menurut Palaniswamy & Ponnuswami, adalah interaksi teman sebaya. Masa remaja merupakan masa dalam perkembangan manusia yang ditandai oleh masa transisi. Salah satu hal penting yang terjadi selama masa transisi remaja adalah hubungan dengan teman sebaya yang memiliki arti penting dan hal tersebut berpengaruh terhadap kehidupan remajanya. Masa remaja merupakan masa pencarian jati diri. Ernawati, dkk., mengatakan bahwa proses pencarian jati diri tersebut cenderung akan mencari tokoh identifikasi melalui interaksi sosialnya terutama teman seumurannya atau teman sebaya. Oleh karena itu, Ghozaly, dkk. mengatakan bahwa dalam menemukan identitas diri seorang remaja, proses terpentingnya adalah melalui interaksi dengan teman sebaya.[12]

Selaras dengan hal tersebut, keberadaan PCL sangatlah penting untuk menginternalisasi budaya cinta lingkungan kepada teman-teman sebayanya sesama pelajar. PCL bahkan bisa menjangkau level yang lebih tinggi, tidak hanya sesama pelajar, tetapi juga masyarakat umum dan instansi pemerintah di tingkat desa, kota/ kabupaten, provinsi, bahkan nasional.

Kajian Terdahulu

Penelitian terkait budaya cinta lingkungan sudah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Misalnya, penelitian yang dilakukan oleh Kurnia Cia Lusty dan Maisyaroh pada tahun 2021 dalam bentuk Jurnal Manajemen Pendidikan yang berjudul Peran Warga Sekolah dalam Penerapan Pendidikan Lingkungan Hidup. Salah satu tujuannya adalah untuk mengetahui peran siswa dalam penerapan pendidikan lingkungan hidup di SDN Dinoyo 2 Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa berperan sebagai subjek pelaksana kegiatan atau  program-program sekolah dalam menyalurkan kreativitas dan pendapat, dan sebagai pelaku untuk mewujudkan tujuan sekolah berwawasan lingkungan.[13]

Penelitian lain yang berkaitan dengan topik tulisan ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Novi Eka Arifningtias pada tahun 2022 dalam bentuk skripsi yang berjudul Implementasi Pembelajaran PAI dalam Kegiatan Adiwiyata sebagai Pengoptimalan Cinta Lingkungan pada Siswa MTsN 6 Ponorogo. Salah satu tujuan penelitian ini untuk mengaplikasikan proses pembelajaran PAI dalam kegiatan adiwiyata terhadap sikap cinta lingkungan. Berdasarkan hasil temuan analisis data bahwa implikasi pembelajaran PAI terhadap sikap cinta lingkungan siswa yaitu: (a) pembelajaran Akidah Akhlak materi adab terhadap lingkungan, (b) pembelajaran SKI materi kebiasaan baik Khulafaurrosyidin terhadap lingkungan, (c) pembelajaran Al-Qur’an Hadits materi Hadits tentang kelestarian alam, dan (d) pembelajaran Fikih materi Bersuci dari Hadats dan Najis,  praktek thaharah (bersuci) diharapkan peserta didik untuk selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan terutama tempat beribadah. Manfaat adanya program adiwiyata yaitu: (a) semua warga madrasah peduli terhadap lingkungan, (b) lingkungan menjadi sejuk, bersih, dan rapi, (c) semua pembelajaran bisa dikaitkan dengan lingkungan, dan (d) siswa semakin antusias dan senang ketika melakukan pembelajaran.[14] Berdasarkan dua sampel penelitian di atas, penulis menyimpulakan bahwa pada umumnya tujuan penelitian terkait budaya cinta lingkungan memiliki kesamaan satu sama lain. Hasil yang ditemukan dari penelitian-penelitian tersebut juga memiliki kesamaan. Namun, penelitian terkait peran siswa dalam meningkatkan dalam meningkatkan budaya cinta lingkungan yang menjadikan organisasi PCL di SMK SMTI Banda Aceh sebagai subjek penelitiannya belum pernah ada. Penelitian ini merupakan penelitian yang pertama.(SYR)


[1] Tamara, R. M. (2016). Peranan Lingkungan Sosial terhadap Pembentukan Sikap Peduli Lingkungan Peserta Didik di SMA Negeri Kabupaten Cianjur. Jurnal Geografi Gea16(1), 44.

[2] Dwiyanto, B. M. (2011). Model Peningkatan Partisipasi Masyarakat dan Penguatan Sinergi dalam Pengelolaan Sampah Perkotaan. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 12(2), 239-240.

[3] Tamara, R. M. (2016). Peranan Lingkungan Sosial… 44.

[4] Dwiyanto, B. M. (2011). Model Peningkatan Partisipasi Masyarakat… 240.

[5] Purwanto, N. (2018). Perilaku Sadar Lingkungan …42.

[6]Hendra, Y. (2016). Perbandingan Sistem Pengelolaan Sampah di Indonesia dan Korea Selatan: Kajian 5 Aspek Pengelolaan SampahAspirasi: Jurnal Masalah-masalah Sosial7(1), 77-78.

[7] Maulidin, I., Komala, W., Ikhsan, M., Qadafi, A. M., & Juarsa, R. P. (2017). Eco Smart: Kumpulan Pengetahuan Cinta Lingkungan Coboy. PT Penerbit IPB Press, 3.

[8] Purwanto, N. (2018). Perilaku Sadar Lingkungan …42.

[9] Yusuf, M. H. D. (2013). Pesan Budaya Cinta Lingkungan dalam Film The Mirror Never Lies (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau), 17-18.

[10] Yusuf, M. H. D. (2013). Pesan Budaya Cinta Lingkungan …18-19.

[11] Febriyani, R., Darsono, D., & Sudarmanto, R. G. (2014). Model Interaksi Sosial Peran Teman Sebaya dalam Pembentukan Nilai Kepribadian Siswa. Jurnal Studi Sosial/Journal of Social Studies2(2), 3.

[12] Fadhilah, N., & Mukhlis, A. M. A. (2021). Hubungan Lingkungan Keluarga, Interaksi Teman Sebaya dan Kecerdasan Emosional dengan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan22(1), 17.

[13] Lusty, C., & Maisayaroh, K. (2012). Peran Warga Sekolah Dalam Penerapan Pendidikan Lingkungan Hidup. Jurnal Menajemen Pendidikan25(5), 454-459.

[14] Arifningtias, N. E. (2022). Implementasi Pembelajaran PAI dalam Kegiatan Adiwiyata Sebagai Pengoptimalan Cinta Lingkungan pada Siswa MTsN 6 Ponorogo (Doctoral dissertation, IAIN Ponorogo).

]]>
http://smksmtiaceh.sch.id/peran-siswa-dalam-meningkatkan-kesadaran-budaya-cinta-lingkungan-bagian-1-studi-kasus-pada-pcl-smk-smti-banda-aceh/feed/ 0 4499
DIWISUDA, Lulusan Angkatan Ke-53 Mendapat Apresiasi dan Harapan dari Berbagai Pihak Bagian 2 http://smksmtiaceh.sch.id/diwisuda-lulusan-angkatan-ke-53-mendapat-apresiasi-dan-harapan-dari-berbagai-pihak-bagian-2/ http://smksmtiaceh.sch.id/diwisuda-lulusan-angkatan-ke-53-mendapat-apresiasi-dan-harapan-dari-berbagai-pihak-bagian-2/#respond Fri, 18 Nov 2022 10:36:00 +0000 https://smksmtiaceh.sch.id/?p=4379 SMK SMTI Banda Aceh | BANDA ACEH – Sebanyak 223 lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Sekolah Menengah Teknologi Industri (SMTI) Banda Aceh yang terdiri dari 133 orang laki-laki dan 90 orang perempuan berhasil diwisuda dan dilantik dalam Acara Wisuda dan Pelepasan Lulusan Angkatan ke-53 Tahun Pelajaran 2021/2022. Acara ini digelar di Gedung Auditorium Ali Hasjmy UIN Ar-Raniry Banda Aceh pada Kamis, 17 November 2022.

Penjabat Wali Kota Banda Aceh, Bapak Bakri Siddiq, dalam sambutannya mengingatkan lulusan SMK SMTI Banda Aceh agar bersiap menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0 karena tantangan dunia kerja pada era industri 4.0 semakin besar mengingat perubahan teknologi terjadi begitu cepat dan hampir mencakup di berbagai bidang, baik itu sosial, ekonomi, politik, maupun media dan bidang-bidang lainnya. Ia berharap, momen wisuda tidak hanya dipandang sebagai acara seremonial saja, tetapi harus menjadi penyemangat menuju jenjang pendidikan berikutnya atau motivasi untuk menyiapkan diri menjadi tenaga kerja yang profesional dan terampil. “Ananda semua harus siap menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0.”

“Revolusi ini menjadi ancaman serius bagi angkatan kerja, bagi yang tidak mempersiapkan diri dengan baik sebab revolusi ini tidak membutuhkan tenaga manusia. Tenaga manusia akan digantikan dengan mesin dan robot-robot. Akibatnya hanya manusia yang mempunyai keahlian yang memiliki peluang untuk bertahan. Salah satu contoh saat ini tenaga manusia telah diganti dengan mesin adalah munculnya mobil tanpa pengemudi,” ujar Bapak Bakri Siddiq.

Masih menurutnya, lulusan SMK merupakan garda terdepan dalam menyongsong era revolusi industri yang tengah dihadapi saat ini. “Oleh karena itu, ada sejumlah langkah yang harus dipersiapkan agar siap bersaing di era revolusi industri 4.0, di antaranya asah soft skill, manfaatkan teknologi digital, dan kuasai ilmu public speaking. Jika tiga hal ini dimiliki akan lahir SDM yang handal, berkualitas, kreatif, dan inovatif guna untuk membangun Kota Banda Aceh yang kita cintai ini,” tutur Bapak Bakri Siddiq.

Selanjutnya, ia berpesan kepada para lulusan, untuk terus menjadi penggerak dalam masyarakat dan pembangunan, tunjukkan kemampuan diri dan kompetensi, kembangkan kemandirian dan bekerja serta bekerja secara professional. “Tentukan target dan tujuan hidup karena kesuksesan tidak akan datang dengan sendirinya, perlu kerja keras dan jangan takut bermimpi dan temukan nilai dalam diri, karena setiap individu memiliki bakat dan potensi yang berbeda dalam diri masing-masing,” tuturnya.

Acara wisuda lulusan angkatan ke-53 ini juga memberikan penghargaan kepada siswa teladan dan siswa berprestasi. Berikut daftar siswa-siswa berprestasi tahun pelajaran 2021/2022,

Kompetensi Keahlian Kimia Industri,

  1. Terbaik 1 diraih oleh Fathia Rizki, putra dari Bapak Mahyiddin dan Ibu Yusnidar;
  2. Terbaik 2 diraih oleh Divira Diva, putri dari Bapak Muhammad Daem Darwis dan Ibu Erniati Kassah; dan
  3. Terbaik 3 diraih oleh Sinta Quratul Ainina, putri dari Bapak Mahdi Rusli dan Ibu Dewi Puspita.

Kompetensi Keahlian Analisis Pengujian Laboratorium,

  1. Terbaik 1 diarih oleh Syibran Azhari, putra dari Bapak Aiyub Md dan Ibu Yusmaliana;
  2. Terbaik 2 diraih oleh Intan Az Zahra, putri dari Bapak Andika Saputra dan Ibu Rosdiana; dan
  3. Terbaik 3 diraih oleh M. Attar Naufal, putra dari Bapak Mahfud dan Ibu Milawati.

Kompetensi Keahlian Teknik Mekanik Industri,

  1. Terbaik 1 diraih oleh Ghazy Muhammad Sulhan, putra dari Bapak Muhammad Sulhan dan Ibu Nurul Fajar;
  2. Terbaik 2 Abdul Razaq, putra dari Bapak Karsani dan Ibu Suraiyya; dan
  3. Terbaik 3 diraih oleh Atma Nur Rahmad, putra dari Bapak Toni Mirsal dan Ibu Marliana.

Siswa teladan  SMK SMTI  Banda Aceh Tahun 2022 diraih oleh Farras Fitria Aryani, putri dari Bapak Abdur Razak dan Ibu Ayang Harsia.(MH)

]]>
http://smksmtiaceh.sch.id/diwisuda-lulusan-angkatan-ke-53-mendapat-apresiasi-dan-harapan-dari-berbagai-pihak-bagian-2/feed/ 0 4379
DIWISUDA, Lulusan Angkatan Ke-53 Mendapat Apresiasi dan Harapan dari Berbagai Pihak Bagian 1 http://smksmtiaceh.sch.id/diwisuda-lulusan-angkatan-ke-53-mendapat-apresiasi-dan-harapan-dari-berbagai-pihak-bagian-1/ http://smksmtiaceh.sch.id/diwisuda-lulusan-angkatan-ke-53-mendapat-apresiasi-dan-harapan-dari-berbagai-pihak-bagian-1/#respond Fri, 18 Nov 2022 09:26:00 +0000 https://smksmtiaceh.sch.id/?p=4370 SMK SMTI Banda Aceh | BANDA ACEH – Sebanyak 223 lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Sekolah Menengah Teknologi Industri (SMTI) Banda Aceh yang terdiri dari 133 orang laki-laki dan 90 orang perempuan berhasil diwisuda dan dilantik dalam Acara Wisuda dan Pelepasan Lulusan Angkatan ke-53 Tahun Pelajaran 2021/2022. Acara ini digelar di Gedung Auditorium Ali Hasjmy UIN Ar-Raniry Banda Aceh pada Kamis, 17 November 2022.

Kegiatan yang berlangsung khidmat ini, turut dihadiri Wali Kota Banda Aceh, Bapak Bakri Siddiq, Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Kejuruan dan Vokasi Industri Kementerian Perindustrian, Ibu Restu Yuni Widayanti, Kepala Pusat Pembinaan, Pendidikan, dan Pelatihan SDM Aparatur, Bapak Drs. Dadi Marhadi beserta rombongan. Selain itu, turut hadir juga beberapa Kepala Dinas Pemerintahan Kota Banda Aceh dan Pemerintahan Provinsi Aceh, perwakilan IDUKA mitra kerja SMK SMTI Banda Aceh, perwakilan Ikatan Keluarga Besar Alumni (IKABA) SMK SMTI Banda Aceh, dan tentunya orang tua/ wali lulusan serta undangan lainnya.

Kepala SMK SMTI Banda Aceh, Bapak Junaidi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa tahun ini SMK SMTI  meluluskan 223 lulusan dari 3 kompetensi keahlian yang ada di SMK SMTI Banda Aceh termasuk di antaranya kompetensi keahlian Teknik Mekanik Industri (TMI) yang pada tahun 2022 ini mewisuda lulusan perdananya. “Dapat kami sampaikan lulusan tersebut terdiri dari 86 orang dari kompetensi keahlian Analisis Pengujian Laboratorium (APL), 87 orang dari kompetensi keahlian Kimia Industri (KI), dan 50 orang dari kompetensi keahlian Teknik Mekanik Industri (TMI),” ujarnya

Bapak Junaidi menyebutkan, sampai dengan lulusan Angkatan Ke-53 ini, sebanyak 3.218 orang alumni SMK SMTI Banda Aceh telah terserap  atau bekerja di berbagai Industri dan Dunia Kerja (IDUKA), baik BUMN maupun BUMS serta di berbagai instansi pemerintah maupun swasta yang tersebar di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia serta mancanegara.

Dalam laporannya, beliau juga menyampaikan beberapa prestasi yang sudah diraih SMK SMTI Banda Aceh sepanjang akhir tahun 2021 hingga 2022, di antaranya memperoleh akreditasi A (unggul) dengan nilai 98 dari Badan Akreditasi Nasional Sekolah/ Madrasah pada 8 Desember 2021. Selanjutnya, SMK SMTI mendapat juara 2 Kategori Satuan Kerja Paling Aktif dalam Penggunaan Layanan HAI CSO KPPN Award 2022 antarseluruh Satuan Kerja di Lingkup KPPN Banda Aceh. Lalu mendapatkan sertifikat SMM ISO 9001:2015, SML ISO 14001:2015, dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Selain itu, Bapak Junaidi melaporkan prestasi yang diraih oleh siswa sepanjang akhir tahun 2021 hingga 2022, “Juara umum 2 dengan project “Auto Rubbish Bin/ Storage Box” pada Kompetensi Electronic Camp 2022 yang diadakan oleh Universitas Syiah Kuala, Juara favorit dengan project “Auto Cooler Fan” pada Kompetensi Electronic Camp 2022 yang diadakan oleh Universitas Syiah Kuala, dan Juara 2 Industrial Science Art and Talent (i-SAT) XI Universitas Syiah Kuala,” ujar Junaidi.

Siswa SMK SMTI juga berhasil meraih juara 1 Lomba Pidato dengan tema “Perempuan dan Politik” antarsiswa SMA/sederajat dalam rangka Peringatan Hari Pendidikan Daerah Aceh 2022, Juara 2 Kejuaraan Nasional Wadokai Karate-Do Indonesia Kategori Kumite Junior Putra – 55 kg mewakili Provinsi Aceh, Juara 1 Pencak Silat Seni Tunggal IPSI Se-Kota Banda Aceh, Juara 1 Kumite-50kg Junior Putra Kejuaraan Karate Antar Dojo Wadokai Karate-Do Indonesia se-Aceh, Juara 1 Kumite-59kg Junior Putri Kejuaraan Karate Antar Dojo Wadokai Karate-Do Indonesia se-Aceh, dan sederet raihan prestasi siswa lainnya.

Dalam kesempatan tersebut, Junaidi juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang secara langsung dan atau tidak langsung berkontribusi dalam memberikan dukungan dan bantuan kepada SMK SMTI Banda Aceh. Bapak Junadi juga tidak lupa memberikan selamat kepada lulusan serta orang tua/ wali yang telah mempercayakan pendidikan anak-anak mereka di SMK SMTI Banda Aceh. “Semoga lulusan dapat mendarmabaktikan ilmu yang diperoleh di masyarakat agar bermanfaat bagi kehidupan di dunia dan dapat diamalkan untuk kemaslahatan di masyarakat pada umumnya,” imbuh Junaidi.

Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustian, diwakili oleh Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri Kementerian Perindustrian RI, Ibu Restu Yuni Widayanti, mengucapkan selamat kepada para wisudawan atas capaiannya sudah menyelesaikan studi di SMK SMTI Banda Aceh.

“Saya menyambut gembira, bahwa dalam wisuda tahun ini sebanyak 131 orang lulusan SMK SMTI Banda Aceh telah diterima bekerja, 37 orang memilih melanjutkan pendidikan, dan 35 orang menjadi wirausaha, artinya pada saat wisuda ini lulusan SMK SMTI Banda Aceh sudah terserap 91%, ini luar biasa,” ucap Restu Yuni Widayanti.

Ibu Restu juga menyampaikan berterima kasih kepada orang tua/ wali yang telah mempercayakan SMK SMTI Banda Aceh untuk mendidik anaknya menjadi SDM unggul, kompeten, dan juga siap bekerja. Siswa yang kompeten dalam kinerja industri nasional sangatlah penting dan Kementerian Perindustrian menyadari betul akan pentingnya hal ini.

“Sebagaimana kita ketahui kinerja sebagai industri pengolahan memberi kontribusi penting dalam pembangunan nasional dan turut memacu pertumbuhan ekonomi. Pada tahun 2022 industri pengolahan merupakan penyumbang terbesar PDB, jika dibandingkan dengan sektor lainnya yaitu menyumbang sekitar 17,88%,” jelas beliau.

“Industri pengolahan juga mampu memberikan kontribusi signifikan melalui setoran pajak sebesar 29,8%, serta membuka peluang lapangan pekerjaan sebanyak  19,17 juta orang pekerja. Hal ini yang menyebabkan sektor industri memberi peran penting dalam menyejahterakan masyarakat serta mengurangi kemiskinan,” tambah Restu Yuni Widayanti. Di penghujung sambutannya, Ibu Restu menyampaikan harapan kepada lulusan SMK SMTI Banda Aceh agar dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang didapat dan mengembangkan kemampuan di dunia kerja serta terus membina dan menjalin kerjasama atau team work yang baik sesama alumni maupun dengan IDUKA.(MH)

]]>
http://smksmtiaceh.sch.id/diwisuda-lulusan-angkatan-ke-53-mendapat-apresiasi-dan-harapan-dari-berbagai-pihak-bagian-1/feed/ 0 4370
Ikuti Prakerin 2022, Siswa Kelas XII TP 2022/2023 Didampingi Ke IDUKA http://smksmtiaceh.sch.id/ikuti-prakerin-2022-siswa-kelas-xii-tp-2022-2023-didampingi-ke-iduka-2/ http://smksmtiaceh.sch.id/ikuti-prakerin-2022-siswa-kelas-xii-tp-2022-2023-didampingi-ke-iduka-2/#respond Tue, 13 Sep 2022 10:50:00 +0000 https://smksmtiaceh.sch.id/?p=4311 SMK SMTI Banda Aceh | BANDA ACEH – Siswa kelas XII SMK SMTI Banda Aceh Tahun  Pelajaran (TP) 2022/2023 mulai mengikuti kegiatan Praktik Kerja Industri (Prakerin) ke Industri dan Dunia Kerja (IDUKA). Prakerin yang meruBapakan sarana siswa mempraktikkan teori yang telah dipelajarinya di sekolah ini akan dijalani selama kurang lebih 3 bulan ke depan. Proses serah terima siswa ke IDUKA mulai dilakukan 31 Agustus 2022 hingga 12 September 2022 didampingi oleh tenaga pendidik/ tenaga kependidikan SMK SMTI Banda Aceh untuk tiap-tiap IDUKA yang menjadi mitra kerja SMK SMTI Banda Aceh untuk kegiatan Prakerin tahun 2022 ini.

Berikut daftar IDUKA tempat Prakerin siswa kelas XII tahun 2022,

  1. PT Fajar Baizury & Brothers di Kabupaten Nagan Raya, Aceh pada hari Rabu, 31 Agustus 2022 didampingi oleh Bapak Agusmidi;
  2. PT Nubikajaya, Blok Songo, Kota Pinang, Sumatera Utara pada hari Rabu, 31 Agustus 2022 didampingi oleh Bapak Nirwansyah;
  3. PT Semen Padang pada hari Rabu, 31 Agustus 2022 didampingi oleh Bapak Yudi Dopi Simanjuntak;
  4. PT Multisukses Engineering pada hari Rabu, 31 Agustus 2022 didampingi oleh Ibu Afryantima Siregar;
  5. PT Mega Chemical Pratama di Bogor pada hari Kamis, 1 September 2022 didampingi oleh Ibu Dira Indah Seruni;
  6. PT Pupuk Iskandar Muda Lhokseumawe pada hari Kamis, 1 September 2022 didampingi oleh Bapak Rusli;
  7. PT Satnusa Persada, Tbk. Batam pada hari Kamis, 1 September 2022 didampingi oleh Ibu Mainidar;
  8. PDAM Tirta Mountala Aceh Besar pada hari Kamis, 1 September 2022 didampingi oleh Bapak Mahadi Bahtera;
  9. PT Anugerah Langkat Makmur pada hari Kamis, 1 September 2022 didampingi oleh Bapak Irwansyah;
  10. CV Consist Product pada hari Kamis, 1 September 2022 didampingi oleh Bapak Mahadi Bahtera;
  11. PT Madubaru (Madukismo) Jogjakarta pada hari Kamis, 1 September 2022 didampingi oleh Bapak Sukirso dan Ibu Irawati;
  12. PDAM Tirta Daroy Banda Aceh pada hari Kamis, 1 September 2022 didampingi oleh Ibu Rika Indriati;
  13. PT Victory Alam Lestari – Permata Hijau Group pada hari Kamis, 1 September 2022 didampingi oleh Bapak Rian Satrizan;
  14. PT Permata Hijau Sawit – Permata Hijau Group pada hari Kamis, 1 September 2022 Bapak Rian Satrizan;
  15. PT Mega Chemical Tj. Enim, Sumatera Selatan pada hari Kamis, 1 September 2022 didampingi oleh Bapak Dian Syahputra.
  16. PT Permata Hijau Palm Oleo pada hari Kamis, 1 September 2022 didampingi oleh Ibu Afryantima Siregar;
  17. PT VVF Indonesia pada hari Kamis, 1 September 2022 didampingi oleh Ibu Afryantima Siregar;
  18. PT Pelita Agung Agrindustri, Permata Hijau Group Simpang Bako pada hari Kamis,
    1 September 2022 didampingi oleh Bapak Muhammad Ramadhani;
  19. PT Nagamas Palmoil Lestari, Permata Hijau Group Dumai pada hari Kamis, 1 September 2022 didampingi oleh Bapak Muhammad Ramadhani;
  20. PT Yakin Pasifik Tuna pada hari Kamis, 1 September 2022 didampingi oleh Ibu Rika Indriati;
  21. PT Socfindo Bangun Bandar, Dolok Masihul, Serdang Berdagai pada hari Kamis, 1 September 2022 didampingi oleh Bapak SB Irwansyah;
  22. BSPJI Banda Aceh pada hari Kamis, 1 September 2022 didampingi oleh Ibu Nurlely Burhan;
  23. Minyeuk Pret pada hari Kamis, 1 September 2022didampingi oleh Ibu Nurlely Burhan;
  24. PT Yagi Natural Indonesia pada hari Kamis, 1 September 2022 didampingi oleh Ibu Nulerly Burhan;
  25. PT Bumi Sama Ganda pada hari Jum’at, 2 September 2022 didampingi oleh Ibu Radiah;
  26. PKS Cot Girek pada hari Sabtu, 3 September 2022 didampingi oleh Ibu Radiah;
  27. PT Guntomara pada hari Senin, 12 September 2022 didampingi oleh Bapak Yudi Dopi Simanjuntak dan Bapak Teuku Hakim Al Furqan; dan
  28. PT London Sumatera (Lonsum) Gunung Malayu pada hari Senin, 12 September 2022 didampingi oleh Ibu Mutia Sari.

Sebanyak 221 siswa kelas XII tahun ini tersebar ke sejumlah IDUKA tersebut dengan jumlah yang berbeda-beda pada tiap-tiap lokasi. Siswa-siswa tersebut berasal dari 3 (tiga) kompetensi keahlian yang ada di SMK SMTI Banda Aceh. Sebanyak 62 siswa meruBapakan siswa kompetensi keahlian Analisis Pengujian Laboratorium (APL), 85 siswa dari kompetensi keahlian Kimia Industri (KI), sedangkan kompetensi keahlian Teknik Mekanik Industri (TMI) mengirimkan sebanyak 74 siswa. Seluruh siswa peserta Prakerin 2022 ini akan kembali ke SMK SMTI Banda Aceh pada akhir November 2022.Selanjutnya, mereka harus mempersiapkan laporan kegiatan untuk disidangkan pada akhir kegiatan ini.(MH)

]]>
http://smksmtiaceh.sch.id/ikuti-prakerin-2022-siswa-kelas-xii-tp-2022-2023-didampingi-ke-iduka-2/feed/ 0 4311
Sinkronkan Program dengan Corporate University (Corpu) BPSDMI Kementerian Perindustrian, SMK SMTI Banda Aceh Gelar Raker 2022 Bagian 2 http://smksmtiaceh.sch.id/sinkronkan-program-dengan-corporate-university-corpu-bpsdmi-kementerian-perindustrian-smk-smti-banda-aceh-gelar-raker-2022-bagian-2-2/ http://smksmtiaceh.sch.id/sinkronkan-program-dengan-corporate-university-corpu-bpsdmi-kementerian-perindustrian-smk-smti-banda-aceh-gelar-raker-2022-bagian-2-2/#respond Mon, 14 Feb 2022 09:39:00 +0000 https://smksmtiaceh.sch.id/?p=4982 SMTI Banda Aceh – Rapat Kerja SMK SMTI Banda Aceh Tahun Anggaran 2022 hari kedua dilaksanakan pada Sabtu, 12 Februari 2022 di Ruang Aula Gedung A. SMK SMTI Banda Aceh mendatangkan Aswar, Kabid Pelatihan Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja dari Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Provinsi Aceh serta Arafah, Penyuluh Perindustrian dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Aceh untuk menjadi narasumber.

Dimoderatori oleh M. Kasir, Wakil Kepala Bidang Hubungan Industri dan Alumni SMK SMTI Banda Aceh, dua narasumber ini memaparkan berbagai hal terkait tantangan dan permasalahan angkatan kerja di Aceh. Keduanya sepakat bahwa forum raker seperti yang dilaksanakan SMK SMTI Banda Aceh memberi dampak positif dalam penyusunan program kerja terkait penyiapan SDM menengah di Aceh.

Arafah dalam penyampaian materinya, salah satunya memaparkan tentang pembinaan industry kecil menengah (IKM) yang dilaksanakan pada tahun 2021. Di antaranya adalah pelatihan digital marketing. Menurutnya, pelatihan ini punya manfaat besar bagi IKM di Aceh. Para pelaku IKM diajarkan untuk memasarkan produk industrinya secara daring. Peserta pelatihan juga dibekali kemampuan untuk menarik konsumen dari pemasaran secara online ini.

Selain itu, ia juga memaparkan proses pembuatan sertifikat merek produk bagi pelaku IKM peserta pelatihan yang diadakan oleh Disperindag Aceh. “Disperindag memfasilitasi para pelaku IKM untuk mendaftarkan merekproduknyasecara gratis. Di tahun 2021, ada 174 IKM yang difasilitasi merek gratis. Itu untuk 23 kabupaten/kota. Jadi, kami menyurati dinas-dinas di kabupaten/kota untuk mengirimkan 3 hingga 10 binaannya yang belum punya sertifikat merek untuk kami fasilitasi gratis di provinsi.”

Sesi berikutnya, Aswar memaparkan bahwa tingkat pengangguran di Aceh berjumlah 6,59 persen dari total penduduk 5,2 juta jiwa. Ironisnya, angka terbesar justru disumbang oleh lulusan SMK dengan persentase sebanyak 10,55. “Tapi, saya yakin SMTI tidak termasuk di dalamnya,” ujar Aswar.

Berdasarkan data dari BPS tahun 2021, Aswar menambahkan bahwa Aceh berada di urutan 10 secara nasional. Sedangkan rata-rata Sumatera, Aceh berada di urutan 4. Dari 23 kabupaten/kota di Provinsi Aceh, Kota Lhokseumawe menduduki posisi 1 dengan angka pengangguran tertinggi yaitu 11,16 persen. Sementara Bener Meriah dengan angka 1,24 persen, menduduki posisi paling rendah angka penganggurannya.

Selain itu, Aswar sedikit menyinggung realita, beberapa SMK di Aceh tidak melihat kebutuhan pasar kerja dalam penyiapan lulusannya. Kondisi ini menjadi keprihatinan bersama. Lantas, dia mengajak para pemangku kepentingan untuk mencarikan solusi terhadap permasalahan ini, sehingga lulusan SMK bisa mendapatkan peluang kerja dengan bekal yang diperoleh selama pendidikan.

Setelah sesi dua Pejabat Pemerintah Provinsi Aceh tersebut selesai, raker dilanjutkan dengan Evaluasi Kegiatan Tahun 2021 dan Rencana Aksi Kegiatan Tahun Anggaran 2022 internal SMK SMTI Banda Aceh. Diawali dengan Azhari, Wakil Kepala Bidang Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran, yang memaparkan hasil evaluasi dan rancangan kegiatan yang meliputi pelaksanaan proses belajar mengajar (PBM), program penanganan khusus, evaluasi hasil belajar siswa, ujian kompetensi, dan berbagai hal lainnya di bagian pendidikan.

Setelah break siang, raker dilanjutkan oleh M. Kasir, Wakil Kepala Bidang Hubungan Industri dan Alumni yang memaparkan berbagai hal terkait sosialisasi dan promosi program SMK SMTI Banda Aceh, MoU kerja sama dengan dunia usaha/ dunia industry (DUDI) mitra sekolah, dan data alumni yang sudah ditempatkan di perusahaan-perusahaan, berwira usaha, serta melanjutkan pendidikan.

Agenda raker dilanjutkan dengan pemaparan seputar kegiatan penerimaan peserta didik baru (PPDB), organisasi siswa intra sekolah (OSIS), kegiatan ekstrakurikuler, kedisiplinan siswa, prestasi akademik/ non akademik siswa, dan seputar aksi bimbingan konseling yang pada tahun anggaran 2022 ini digabung ke dalam Bidang Kesiswaan. Pemaparan ini disampaikan oleh Safruddin, Wakil Kepala Bidang Kesiswaan.

Sesi selanjutnya yaitu pemaparan dari Wakil Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Laboratorium, Abdurrahman dan diakhiri dengan pemaparan dari Kepala Lembaga Sertifikasi P1 SMK SMTI Banda Aceh, Diana Fitri.

Pemaparan-pemaparan dari pemangku jabatan di lingkungan SMK SMTI Banda Aceh ini berakhir pada sore hari dan dimoderatori oleh M. Suherlan, Kepala Urusan Program dan Evaluasi, sekaligus merangkap sebagai Sekretaris Kegiatan Rapat Kerja Tahun 2022. Raker hari kedua juga diakhir dengan sesi foto bersama seluruh pegawai. Sementara raker pada hari ketiga, selain pemaparan hasil evaluasi kegiatan tahun 2021 dan juga rancangan kegiatan di tahun anggaran 2022, panitia menyerahkan ucapan terima kasih kepada 10 pegawai SMK SMTI Banda Aceh yang telah dan akan memasuki masa purna bakti. Mereka adalah (1) Husaini, Mantan Kepala SMK SMTI Banda Aceh, (2) Hariyanto, Mantan Kepala SMK SMTI Banda Aceh, (3) Rasna Nurdin, Guru, (4) M. Kasir, (5) T. Adli, Guru, (6) M. Jamal, Guru, (7) Mukhlis Yusuf, Guru, (8) Irawati,  Guru, (9) Hermanto, Guru, dan (10) Alm. Maimun Nur, Guru.(HM)

]]>
http://smksmtiaceh.sch.id/sinkronkan-program-dengan-corporate-university-corpu-bpsdmi-kementerian-perindustrian-smk-smti-banda-aceh-gelar-raker-2022-bagian-2-2/feed/ 0 4982